Teknik Radiografi IVP
Intravena
Pyelografi (IVP)
Pyelogram intravena (IVP) yang sering juga disebut Intravena urogram adalah pemeriksaan x-ray
yang menggunakan suntikan bahan kontras untuk mengevaluasi ginjal, ureter dan
kandung kemih beserata saluran-salurannya untuk membantu mendiagnosa darah dalam urin atau
rasa sakit di sisi Anda atau punggung bawah. IVP dapat memberikan informasi
yang cukup untuk memungkinkan dokter Anda merawat Anda dengan pengobatan dan
menghindari operasi.
Informasikan kepada dokter Anda jika ada
kemungkinan pasien hamil dan diskusikan dengan pasien jika mengalami atau
menderita penyakit lainnya, kondisi medis, obat-obatan yang Anda pakai dan
alergi, terutama untuk bahan kontras berbasis yodium. Dokter mungkin menginstruksikan
Anda untuk melakukan pencahar ringan pada malam sebelum pemeriksaan dan tidak
makan atau minum apapun setelah tengah malam. Kenakan pakaian yang longgar dan
nyaman dan tinggalkan perhiasan di rumah. Anda mungkin diminta mengenakan gaun.
Sebuah pielogram intravena (IVP) adalah pemeriksaan x-ray pada ginjal, ureter dan kandung kemih yang menggunakan bahan kontras iodinasi yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah.
Ketika bahan kontras disuntikkan ke pembuluh darah di lengan pasien, ia bergerak melalui aliran darah dan mengumpulkan di ginjal dan saluran kemih, mengubah area ini terang putih pada gambar x-ray. IVP memungkinkan ahli radiologi untuk melihat dan menilai anatomi dan fungsi ginjal, ureter dan kandung kemih
Sebuah pielogram intravena (IVP) adalah pemeriksaan x-ray pada ginjal, ureter dan kandung kemih yang menggunakan bahan kontras iodinasi yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah.
Ketika bahan kontras disuntikkan ke pembuluh darah di lengan pasien, ia bergerak melalui aliran darah dan mengumpulkan di ginjal dan saluran kemih, mengubah area ini terang putih pada gambar x-ray. IVP memungkinkan ahli radiologi untuk melihat dan menilai anatomi dan fungsi ginjal, ureter dan kandung kemih
top of page
2. Tujuan Pemeriksaan IVP
1.
Persiapan Pasien
7.
Kriteria Gambar
2. Tujuan Pemeriksaan IVP
- Pada saat
media kontras diinjeksikan/disuntikkan melalui pembuluh vena pada tangan pasien, media
kontras akan mengikuti peredaran darah dan dikumpulkan dalam ginjal dan
traktus urinarius, sehingga ginjal dan traktus urinarius menjadi berwarna
putih.
- Dengan
IVP, do0kter radiologi dapat melihat dan mengetahui anatomy serta fungsi ginjal,
ureter dan blass.
- Pemeriksaan
IVP membantu dokter mengetahui adanya kelainan pada sistem urinarius beserta saluran-salurannya, dengan
melihat fungsi kerja ginjal dan sistem urinarius pasien.
- Pemeriksaan
ini digunakan untuk melihat atau mengetahui gejala seperti kencing darah
(hematuri) dan sakit pada daerah punggung.
- Dengan IVP
dokter dapat mengetahui adanya kelainan pada sistem tractus urinary dari :
- batu
ginjal
- pembesaran
prostat
- Tumor pada ginjal, ureter dan blass.
Indikasi dilakukan Pemeriksaan IVP
1.
Renal agenesis
2.
Polyuria
3.
BPH (benign prostatic hyperplasia)
4.
Congenital anomali :
o
duplication of ureter n renal pelvis
o
ectopia kidney
o
horseshoe kidney
o
malroration
5.
Hydroneprosis
6.
Pyelonepritis
7.
Renal hypertention
4. Kontra Indikasi
- Alergi
terhadap media kontras
- Pasien
yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
- Pasien
dengan riwayat atau dalam serangan jantung
- Multi
myeloma
- Neonatus
- Diabetes
mellitus tidak terkontrol/parah
- Pasien
yang sedang dalam keadaan kolik
- Hasil
ureum dan creatinin tidak normal
5. Persiapan Pemeriksaan
1.
Persiapan Pasien
1. Pasien makan bubur kecap saja sejak 2
hari (48 jam) sebelum pemeriksaan BNO-IVP dilakukan.
2. Pasien tidak boleh minum susu, makan
telur serta sayur-sayuran yang berserat.
3. Pada Jam 20.00 pasien minum garam inggris
(magnesium sulfat), dicampur 1 gelas air matang untuk urus-urus, disertai minum
air putih 1-2 gelas, terus puasa.
4. Selama puasa pasien dianjurkan untuk
tidak merokok dan banyak bicara guna meminimalisir udara dalam usus.
5. Pada Jam 08.00 pasien datang ke unit
radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien
diminta buang air kecil untuk mengosongkan blass.
6. Terakhir adalah penjelasan kepada
keluarga pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan dan penandatanganan
informed consent.
2. Persiapan Media Kontras
o
Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya
disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan.
3. Persiapan Alat dan Bahan
0.
Peralatan Steril
§
Wings needle No. 21 G (1 buah)
§
Spuit 20 cc (2 buah)
§
Kapas alcohol atau wipes
1.
Peralatan Un-Steril
§
Plester
§
Marker R/L dan marker waktu
§
Media kontras Iopamiro (± 40 – 50 cc)
§
Obat-obatan emergency (antisipasi alergi
media kontras)
§
Baju pasien
§
Tourniquet
6. Prosedur Pemeriksaan BNO-IVP
1.
Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk
melihat persiapan pasien
2.
Jika persiapan pasien baik/bersih,
suntikkan media kontras melalui intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk
melihat reaksi alergis.
3.
Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan
dapat dilanjutkan dengan memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di
sekitar SIAS kanan dan kiri
4.
Setelah itu lakukan foto nephogram
dengan posisi AP supine 1 menit setelah injeksi media kontras untuk melihat
masuknya media kontras ke collecting sistem, terutama pada pasien hypertensi
dan anak-anak.
5.
Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan
posisi AP supine menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal
dan ureter proximal terisi media kontras.
6.
Foto 15 menit post injeksi dengan posisi
AP supine menggunakan film 24 x 30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan
bladder mulai terisi media kontras
7.
Foto 30 menit post injeksi dengan posisi
AP supine melihat gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang
digunakan ukuran 30 x 40.
8.
Setelah semua foto sudah dikonsulkan
kepada dokter spesialis radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique untuk
melihat prostate (umumnya pada pasien yang lanjut usia).
9.
Yang terakhir lakukan foto post
void dengan posisi AP supine atau erect untuk melihat kelainan kecil
yang mungkin terjadi di daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan
adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus pos
hematuri.
7.
Kriteria Gambar
1.
Foto 5 menit post injeksi
o
Tampak kontras mengisi ginjal kanan dan
kiri.
2.
Foto 15 menit post injeksi
o
Tampak kontras mengisi ginjal, ureter.
3.
Foto 30 menit post injeksi (full blass)
o
Tampak blass terisi penuh oleh
kontras
1.
Foto Post Mixi
o
Tampak blass yang telah kosong.
. Perawatan Lanjutan
Tidak ada perawatan khusus yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pemeriksaan BNO-IVP ini.
Catatan
:
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN IVP
- Kelebihan
1. Bersifat invasif.
2. IVP memberikan gambaran dan informasi
yang jelas, sehingga dokter dapat mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang
tepat mulai dari adanya batu ginjal hingga kanker tanpa harus melakukan
pembedahan
3. Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan
adanya batu pada ginjal dapat dilakukan.
4.
Radiasi relative rendah
5.
Relative aman
- Kekurangan
1. Selalu ada kemungkinan terjadinya kanker
akibat paparan radiasi yang diperoleh.
2. Dosis efektif pemeriksaan IVP
adalah 3 mSv, sama dengan
rata-rata radiasi yang diterima dari alam dalam satu tahun.
3. Penggunaan media kontras dalam IVP dapat
menyebabkan efek alergi pada pasien, yang menyebabkan pasien harus mendapatkan
pengobatan lanjut.
4. Tidak dapat dilakukan pada wanita hamil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar