Selasa, 26 September 2017

Teknik Radiografi Dental

Teknik Radiografi Dental

Incisivus


Dasar Teori :
Landasan Teori

Gigi orang dewasa berjumalah 32 buah. Terdiri dari 2 incisivus (gigi seri), 1 caninus (gigi taring), 2 premolar  dan 3 molar. Gigi kedelapan adalah gigi yang terakhir tumbuh disebut gigi bijaksana atau wisdom teeth. Gigi susu adalah gigi yang belum tetap. Gigi premolar letaknya berada diantara caninus dan molar. Gigi premolar kedua atas merupakan gigi kelima dari garis tengah maxilla, dan mirip dengan premolar pertama atas pada banyak keadaan, sehingga dapat dianjurkan membandingkan kedua gigi ini ketimbang menelitinya secara terpisah. Tetapi terdapat beberapa perbedaan penting. Premolar kedua atas lebih kecil dengan mahkota lebih membulat. Fisura perkembangan mesiodistal tidak memotong marginal ridge mesial, Tidak ada fossa canina,  Bentuk mahkota lebih simetris dengan kedua cuspis yang terletak di tengah yang berhubungan satu sama lain dan sama tinggi.   Premolar kedua atas hampir selalu mempunyai akar tunggal. Gigi molar makin belakang makin tebal mahkota nya.  Akarnya pendek dan biasanya lebih dari 1 yaitu 2 atau 3. Pada rahang atas akarnya 3 dan rahang bawah akarnya 2.

Judul Buku      : Clark’s Positioning In Radiography
Pengarang       : A. Stewart Whitley, Charles Sloane, Graham Hoadley
  Adrian D. Moore dan Chrissie W. Alsop
Halaman          : 295 - 298
Edisi                : 12


Radiografi Periapikal
Periapikal adalah radiografi intraoral yang mencakup gigi geligi dan jaringan sekitarnya sampai dengan daerah periapikal. Teknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan tulang pendukungnya.

Ada banyak Indikasi Klinis untuk Radiografi Periapikal :
-          Pemeriksaan Peridonsium mencakup periapikal dan status periodontal.
-          Pemeriksaan patologi apex dan lesi lainnya yang terletak dalam tulang alveolar.
-          Pemeriksaan Alveolar Pra-operasi dan Pasca operasi.
-          Trauma pada gigi dan tulang alveolar.
-          Lokalisasi Gigi.
-          Sebelum pencabutan gigi untuk menilai morfologi akar dan hubungannya dengan struktur vital seperti saluran inferior gigi, Sinus Maksilaris.
-          Selama terapi edodontik.
-          Pemeriksaan pra-operasi dan pasca operasi implan gigi.



Dua teknik yang tersedia :
-          Periapikal Biseksi ( metode garis bagi )
-          Periapikal Parallel
Terlepas dari teknik yang digunakan, Aspek depan (atau permukaan gambar) dari film harus diposisikan menghadap tabung sinar-x.

Teori ini berdasarkan atas teorema geometri dari isometri. Membutuhkan CR dari sinar x untuk menembus akar dari gigi pada sudut yang tepat ke bidang biseksi dari sudut yang dibentuk dari sumbu panjang gigi dan bidang film.

Posisi ini relatif mudah tapi banyak faktor yang berubah-ubah pada teknik.

2 metode yang digunakan untuk menetapkan film secara Intraoral :
·         Jari Pasien
·         Film holder
Pemakaian Film holding ini sangat sering digunakan, Selain mengurangi distorsi karena film (lentur) dan menetapkan posisi film, Pemakaian alat tersbut juga memastikan kerjasama pasien yang lebih baik. Akan tetapi, Hasilnya juga dapat memperlihatkan bentuk distorsi pada gambar sebaga hasil dari penyudutan yang salah.

Dasar teori teknik pemotretan radiografis metode garis bagi adalah:
a. Sudut yang dibentuk antara sumbu panjang gigi dan sumbu panjang film dibagi dua sama besar yang selanjutnya disebut garis bagi.
b. Tabung sinar-x diarahkan tegak lurus pada garis bagi ini, dengan titik pusat sinar-x diarahkan ke daerah apikal gigi.
c. Dengan menggunakan prinsip segitiga sama sisi, panjang gigi sebenarnya dapat terproyeksi sama besarnya pada film.
- Penentuan sudut vertikal tabung sinar-x adalah sudut yang dibentuk dengan menarik garis lurus titik sinar-x terhadap bidang oklusal.
- Penentuan sudut horisontal tabung sinar-x ditentukan oleh bentuk lengkung rahang dan posisi gigi. Dalam bidang horizontal titik pusat sinar-x diarahkan melalui titik kontak interproksimal, untuk menghindari tumpang tindih satu gigi dengan gigi sebelahnya.
d. Film diletakkan sedekat mungkin gigi yang diperiksa tanpa menyebabkan film tertekuk.
Teknik Penentuan Posisi Pemotretan 8, 10
a. Film  diletakkan  sedemikian  rupa  sehingga  gigi  yang diperiksa  ada di pertengahan film untuk gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah.
b. Film harus dilebihkan kurang lebih 2 mm di atas permukaan oklusal/insisal untuk memastikan seluruh gigi tercakup di dalam film. Perlu diperhatikan juga sisi yang menghadap tabung sinar-x adalah sisi yang menghadap gigi dengan tonjol orientasi menghadap ke arah mahkota gigi.
c. Pasien diminta untuk menahan film dengan perlahan tanpa tekanan, dengan ibu jari atau telunjuk (menahan film dengan tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan film menjadi distorsi pada gambar yang dihasilkan).
d. Tabung sinar-x diarahkan ke gigi dengan sudut vertikal dan horizontal yang tepat.
e. Lakukan penyinaran dengan kondisi yang telah ditentukan.

          



2.      Indikasi Pemeriksaan  :
·         Impacted (Impaksi)
Impacted atau impaksi merupakan gangguan yang terjadi pada gigi dimana gigi baru tumbuh mendesak gigi di depannya yang sudah lebih dulu tumbuh. Impaksi biasanya terjadi pada molar ke 3 yang mendesak molar ke 2. Ini biasanya terjadi karena pasien memiliki mandibula yang pendek sehingga molar 3 tidak medapat cukup tempat tumbuh.
·         Caries Dentis.
Caries dentis dalam bahasa umumnya adalah gigi berlubang. Caries ini biasa terjadi akibat pengeroposan pada gigi yang penyebabnya banyak hal, bisa karena sisa makanan yang tertinggal,bakteri, dll.
·         Cystisis
Cystisis adalah sebuah kelainan dimana bagian mandibula yang menjadi tempat untuk radix (akar) gigi mengalami kekosongan.
·         periodentic, tumor atau fraktur



3.      Teknik Radiografi meliputi
A.    ALAT DAN BAHAN
1.      Pesawat rontgen Alengger kapasitas 600 mA
2.      Dental film
3.      Phantom kepala (dental)
4.      Alat fiksasi (Sand bag)
5.      Hanger
6.      Alat processing (developer, fixer, air)

B.     PROSEDUR KERJA
1.      Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek radiografi seperti diatas.
2.      Atur tabung  pesawat gigi dengan bidang oklusal atas sehingga membentuk sudut 60o caudally.
3.      Film di posisikan memanjang.
4.      Sentrasikan sinar pada tip of  the nose
5.      Intruksikan pasien untuk membuka mulut dan menggunakan jempol pasien untuhkmenahan dental film.
6.      Upper positioning sejajar, angulasi vertikal positif, angulasi horizontal.
7.      CP di acantion/ os nasal.
8.      FFD sedekat mungkin dengan gigi, kira-kira 10 cm, CR MSP vertikal
9.      Berikan faktor eksposi kV:55 , dan mAs:12
10.   Processing dengan developer, air, fixer.

           


4.      Kriteria Gambar:
a.       Seluruh Gambaran gigi incicivus harus tercakup dalam film
b.      Tidak terjadi overlapping (yang menyebabkan ketidakjelasan akar lanjutan)
c.       Terlihat bagian crown, corpus dan akar dari incicivus rahang atas.


5.      Analisis Gambaran :
Gambar yang dihasilkan tidak memperlihatkan kontras, densitas, ketajaman dan detail pada gambar bahkan anatomi dari gigi incisivus rahang atas.

6.  Kesimpulan           :
       Berdasarkan percobaan praktek yang dilakukan, pada tahap processing film dengan manual mengalami kesalahan yang mengakibatkan tidak tergambarnya film. Hal ini dikarenakan salah memasukkan film yaitu ke cairan fixer terlebih dahulu, yang seharusnya pada developer.



Tidak ada komentar:

Teknik Radiografi Pedis

1. Anatomi Os. Pedis    Terdiri atas 26 tulang, yaitu :14 phalanges, 5 os metatarsal dan 7 os Tarsi. Os tarsi terdiri atas os calcaneus,o...